Beberapa Faktor yang Membuat Pinjaman KPR Ditolak Bank

Pendapatan dan BI checking tidak ada masalah, namun pengajuan KPR masih ditolak bank? Jangan cemas dulu, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan pinjaman KPR ditolak. 

Memang, KPR sudah menjadi solusi hampir seluruh orang untuk memiliki rumah. Karena produk ini dapat membantumu membeli hunian sesuai keinginan dengan cepat sebelum harga hunian tersebut semakin mahal. 

Namun, tidak semua orang dapat lulus seleksi untuk memperoleh bantuan pembiayaan yang satu ini. Nah, supaya kamu menjadi orang yang beruntung, pahami lebih dulu alasan dibalik ditolaknya KPR sebagai antisipasi seperti berikut ini. 

Penyebab KPR Ditolak dan Solusinya 

1. Nama masuk daftar blacklist BI 

KPR ditolak mungkin karena pada masa lalu kamu mempunyai kesulitan dalam membayar hutang kepada bank atau lembaga pinjaman uang lainnya. Hal tersebut termasuk telat bayar, tagihan kartu kredit dan lainnya. 

Apabila kredit tersebut belum kamu lunasi, kemungkinan besar namamu masuk ke daftar blacklist BI karena histori pinjaman yang buruk. Efeknya, tentu pihak bank akan ragu saat ingin meloloskan pengajuan KPR mu sebab khawatir kembali terjadi kredit macet nantinya. 

Untuk itu, sebelum mengajukan KPR, kamu perlu mengecek status BI checking secara mandiri dan melunasi tagihan bila memang ada. Jika tidak terdapat kredit yang bermasalah, maka kamu bisa minta surat keterangan lunas pada pemberi kredit. Lalu, bawa surat tersebut bersama dokumen KPR guna mengurangi resiko gagal akad kredit. 

2. Umur pemohon melebihi batas maksimal pada akhir tenor 

Bank KPR memberikan berbagai pilihan tenor pada nasabahnya. Tergantung dengan program KPR dan bank yang kamu pilih, tenor yang bisa kamu pilih mulai dari 5-30 tahun. Umumnya tenor 30 tahun berlaku pada nasabah yang masih berusia muda. 

Sedangkan tenor 5-15 tahun biasanya untuk mereka yang sudah berumur 35 tahunan. Apabila kamu berumur 42 tahun dan ingin memilih tenor 20 tahun, maka bisa jadi permohonan KPR tersebut akan gagal. Karena batas maksimal umur pemohon pada akhir tenor umumnya berumur 60 tahun. 

Oleh karena itu, kamu perlu lebih cemas melihat umur dan waktu tenir yang ingin dipilih agar KPR tidak ditolak oleh pihak bank. 

3. Pendapatan tidak cukup untuk membayar cicilan

KPR ditolak walaupun kamu merasa pendapatan sudah mencukupi? Tidak perlu bingung, mungkin hasil perhitungan bank memperlihatkan jika plafon pendapatanmu kurang. Ketika melihat histori keuangan, bank bisa melihat apakah ketika mengajukan KPR kamu mempunyai angsuran lain. Misalnya kamu memiliki angsuran kendaraan, alat elektronik atau kartu kredit. 

Jika angsuran yang dimiliki plus angsuran KPR melebihi dari 30%-40% pendapatan, maka bisa jadi pengajuan KPR mu bisa gagal. Alasan utamanya yaitu sebab bank khawatir kamu tidak dapat membayar cicilan setiap bulannya dengan lancar. 

Solusi terbaik yang bisa kamu lakukan yaitu dengan melunasi semua hutang yang kamu miliki saat ini sebelum kembali melakukan pengajuan KPR ke bank. 

4. Lokasi rumah tidak strategis 

Rumah yang ingin kamu beli menggunakan skema KPR tentunya akan menjadi agunan di bank. Yang berarti, rumah tersebut kemungkinan besar akan di take over atau disita bank bila kreditnya macet. 

Oleh karena itu, lokasi rumah memiliki peran penting untuk pengambilan keputusan oleh pihak bank. Apabila rumah tersebut lokasinya tidak strategis, maka sangat memungkinkan KPR yang kamu ajukan akan ditolak. Ada kriteria lokasi yang akan ditolak oleh bank: 

  • Rumah tusuk sate 
  • Akses jalan tidak memenuhi syarat 
  • Berlokasi di daerah rawan bencana 
  • Terlalu dekat dengan pemakaman 
  • Terlalu dengak dengan sungai 

Kamu bisa menghindari beberapa rumah di atas agar KPR mu tidak ditolak oleh bank. 

5. Rumah dekat tempat ibadah 

Penyebab KPR ditolak selanjutnya yaitu posisi rumah yang dekat dengan rumah ibadah. Untuk beberapa orang, rumah dekat gereja atau masjid memang menyenangkan sebab bisa memicu diri supaya rajin beribadah. Namun, itu bukan preferensi umum untuk semua orang. 

Oleh karena itu, terdapat kemungkinan posisi tersebut justru bisa menurunkan kesempatan rumah masuk pasar kembali bila kredit bermasalah. Sebagai pihak pemberi pinjaman, pastinya bank ingin menghindari semua resiko tersebut, bukan? 

6. Status pekerjaan tidak masuk kriteria bank 

Harus kamu tahu jika menjadi pegawai negeri sipil atau karyawan tetap bisa lebih mudah untuk mendapatkan KPR. Tetapi, bila kamu adalah karyawan kontrak atau freelancer, biasanya bank cenderung ragu untuk menyetujui pengajuan kreditmu. 

Khawatirnya, di tengah cicilan kamu kehilangan pekerjaan dan menyebabkan kredit macet. Hal tersebutlah yang membuat resiko gagal akad kredit semakin besar. Tetapi, tidak perlu berkecil hati, tidak semua bank berfokus pada status pekerjaan debitur nya. 

Nah, itu tadi beberapa faktor yang menyebabkan pinjaman KPR mu di tolak oleh pihak bank. Sebelum mengajukan KPR, memang lebih baik kamu menyiapkan semuanya secara matang agar tidak ditolak bank.