Ketika kamu merencanakan untuk mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh calon pembeli rumah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Kesalahan yang paling sering dilakuakan ketika mengajukan KPR
Tidak Memperhatikan Rasio Cicilan terhadap Pendapatan
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat mengajukan KPR adalah tidak memperhatikan rasio cicilan terhadap pendapatan. Rasio cicilan adalah perbandingan antara cicilan bulanan yang harus dibayar dengan pendapatan bulanan. Dalam hal ini, rasio cicilan yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan.
Selain itu, jika kamu memilih cicilan yang lebih tinggi dari rasio cicilan yang dianjurkan, maka kamu akan lebih rentan terhadap risiko gagal bayar. Hal ini akan berdampak buruk pada rekam jejak kredit kamu dan akan menyulitkan kamu dalam mendapatkan kredit di masa depan.
Tidak melakukan survey terlebih dahulu
Kamu harus memahami bahwa harga pasaran rumah akan berbeda-beda di setiap wilayah. Oleh karena itu, kamu harus melakukan survey di wilayah yang kamu minati untuk mengetahui harga pasaran rumah yang sebenarnya. Kamu juga harus memperhatikan faktor-faktor seperti lokasi, aksesibilitas, dan fasilitas yang ada di sekitar rumah yang kamu inginkan.
Selain itu, melakukan survey juga akan membantu kamu untuk mengetahui berbagai pilihan rumah yang ada di pasaran. Hal ini akan membantu kamu untuk membandingkan harga dan fasilitas yang ditawarkan oleh berbagai pilihan rumah sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat.
Kamu juga harus memperhatikan bahwa ada beberapa rumah yang dijual dengan harga yang tidak masuk akal. Oleh karena itu, melakukan survey terlebih dahulu akan membantu kamu untuk menghindari terjebak dengan harga yang tidak masuk akal dan membuat keputusan yang salah.
Tidak mengecek rekam jejak kredit
Rekam jejak kredit adalah catatan yang menunjukkan sejarah pembayaran hutang yang pernah kamu miliki. Hal ini penting karena bank akan melakukan pemeriksaan terhadap rekam jejak kredit kamu sebelum memberikan persetujuan atas permohonan KPR kamu.
Jika kamu memiliki rekam jejak kredit yang buruk, bank mungkin akan meragukan kemampuan kamu untuk membayar cicilan KPR dengan tepat waktu. Hal ini akan menyebabkan permohonan KPR kamu ditolak atau kamu harus menyetujui syarat yang lebih buruk.
Sebaliknya, jika kamu memiliki rekam jejak kredit yang baik, bank akan lebih cenderung memberikan persetujuan atas permohonan KPR kamu dan kamu akan mendapatkan bunga yang lebih rendah.
Untuk mengecek rekam jejak kredit, kamu dapat menghubungi Lembaga Pemeringkat Efek (LPE) atau Lembaga Pemeringkat Kredit (LPK) yang ada di negara kamu. Kamu juga dapat mengecek rekam jejak kredit kamu secara online melalui beberapa situs web yang menyediakan layanan ini.
Tidak memperhatikan masa tenor cicilan
Pastikan untuk selalu memperhatikan masa tenor cicilan ketika mengajukan KPR. Masa tenor cicilan adalah jangka waktu yang ditentukan oleh bank untuk melunasi cicilan KPR. Semakin panjang masa tenor cicilan yang kamu pilih, maka semakin sedikit jumlah cicilan yang harus dibayar setiap bulannya, namun jumlah total yang harus dibayar akan lebih besar.
Begitu juga sebaliknya, semakin pendek masa tenor cicilan yang kamu pilih, maka semakin besar jumlah cicilan yang harus dibayar setiap bulannya, namun jumlah total yang harus dibayar akan lebih sedikit.
Selain itu, perlu diingat bahwa setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda dalam hal masa tenor cicilan yang ditawarkan. Beberapa bank mungkin hanya menawarkan masa tenor cicilan selama 20 tahun, sementara yang lain mungkin menawarkan masa tenor cicilan hingga 30 tahun. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengecek pilihan masa tenor cicilan yang ditawarkan oleh bank sebelum mengajukan KPR.
Tidak memperhatikan asuransi
Asuransi dalam hal ini berkaitan dengan asuransi yang ditawarkan oleh bank saat kamu mengajukan KPR. Asuransi ini dapat memberikan perlindungan tambahan dalam hal terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kematian atau keterangan sakit yang menyebabkan kamu tidak mampu membayar cicilan.
Beberapa bank mungkin menawarkan asuransi yang disebut Asuransi Kredit Proteksi (Credit Protection Insurance) yang akan menanggung cicilan KPR jika kamu mengalami keterangan sakit, kehilangan pekerjaan, atau kematian. Namun, perlu diingat bahwa asuransi ini tidak gratis dan akan ditambahkan ke dalam cicilan KPR yang harus dibayar.
Kamu juga harus memperhatikan jenis asuransi yang ditawarkan, jangka waktu asuransi, dan besarnya premi yang harus dibayar. Kamu juga harus membaca dan memahami seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum menyetujui untuk mengambil asuransi tersebut.
Jangan terlalu tergesa-gesa dalam memutuskan untuk mengambil asuransi yang ditawarkan oleh bank. Sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu dan membandingkan dengan asuransi lain yang tersedia di pasaran.
Ingatlah untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset yang cukup sebelum mengajukan KPR agar kamu dapat membuat keputusan yang tepat dan terhindar dari kesalahan yang sering dilakukan oleh calon pembeli rumah.