Dewasa ini, kasus penipuan yang mengatasnamakan investasi sedang heboh dibicarakan di jagat dunia maya Indonesia. Pasalnya, telah diketahui terdapat kasus penipuan alih-alih berinvestasi atau bisa disebut investasi bodong.
Dari pihak kepolisian telah berhasil membongkar kasus-kasus penipuan yang mengatasnamakan investasi ini. Dalam kasus ini, korban-korban mengalami kerugian ratusan miliar rupiah.
Kasus investasi bodong yang dewasa ini hangat diperbincangkan adalah platform binary option Binomo dengan menjadikan seorang influencer, Indra Kesuma sebagai brand ambasadornya. Berdasarkan pernyataan dari pihak kepolisian, 14 korban mengalami kerugian sebesar Rp 25 juta.
Selain itu, kasus yang telah terbongkar adalah penipuan investasi dengan membawa Doni Muhammad Taufik via aplikasi Quotex. Hampir sama dengan kasus Indra, Doni melibatkan perkara investasi bodong dengan menggunakan platform binary option.
Setiap kasus penipuan pasti memiliki modus tertentu, Anda harus lebih cermat dan waspada agar tidak mudah menjadi korban penipuan yang berkedok investasi. Biasanya, modusnya berupa memberika tawaran yang dilakukan oleh program computer atau robot. Tugas dari robot ini adalah mengatur uang para anggota agar para anggota tidak mendapatkan kerugian.
Waspada: Ciri Investasi Bodong
Beberapa kasus investasi bodong yanga banyak terjadi di sekitar kita tentu membuat hati semakin cemas dan waspada. Tentunya hal itu yang membuat kita semua jadi lebih hati-hati dan harus lebih cermat agar tidak mudah terkena tipu.
Penipuan yang memiliki kedok investasi ini tentunya membuat anggota investor melayang di atas kewajaran lalu kemudian akan dijatuhkan. Namun, harus Anda tahu bahwa modus penipuan seperti investasi bodong ini sudah mulai banyak jenisnya, demi mendapatkan anggota baru sebagai investor.
Bahkan jumlah korban yang cukup banyak, tidak kunjung membuat orang lain jera dan tidak menjadikannya sebagai pembelajaran berharga. Sasaran para pelaku investasi bodong ini tertuju kepada siapapun yang putus asa terhadap uang, atau orang yang sangat tergiur dengan rayuan keuntungan dari yang didapatkan dari investasi tanpa memikirkan hal negatifnya.
Data yang disampaikan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa operasi pelaku investasi bodong yang sudah menipu banyak korban ini telah mencapai kerugian dengan nilai Rp 117,4 triliun dalam masa 1 dekade terakhir ini.
Pihak dari OJK juga menyampaikan bahwa terdapat 3 alasan mengapa operasi yang dilakukan oleh pelaku investasi bodong masih saja terjadi, padahal sudah jelas banyak kabar dan terbongkarnya kasus investasi bodong di masyarakat. Berikut alasannya.
- Literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah. Masyarakat Indonesia masih banyak yang malas membaca atau sekedar mengetahui informasi dan mencari tahu bagaimana suatu kasus bisa terjadi, dan sebagainya. Sehingga cocok sebagai sasaran empuk oleh para pelaku investasi bodong. Maka dari itu perbanyaklah informasi agar Anda tidak terlibat dalam kasus penipuan.
- Teknologi dan informasi yang belum maju. Bagi beberapa daerah di Indonesia ada yang sudah mendapatkan fasilitas mengenai teknologi dan informasi yang cukup baik. Namun, sebagian besar juga masih ada yang belum terjamah oleh teknologi dan informasi. Bahkan ada beberapa daerah yang menolak mendapatkan fasilitas teknologi dan informasi. Suatu kemajuan dan berkembangnya teknologi dan informasi di suatu daerah tentunya juga memengaruhi bagaimana budaya dan pola pikir masyarakat itu sendiri. Semakin banyak informasi yang didapat maka akan meminimalisir kasus criminal, seperti penipuan.
- Terdapat kebiasaan buruk yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.
Ciri-Ciri Investasi Bodong
Tentunya sebagai masyarakat yang sudah mendapatkan fasilitas teknologi dan komunikasi Anda tidak ingin terlibat dan menjadi korban investasi bodong yang selanjutnya bukan? Berikut ciri-ciri operasi penipuan berkedok investasi bodong yang harus Anda cermati dan waspadai.
Menawarkan Rayuan Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat
Ciri yang satu ini adalah ciri yang paling sering terjadi dan menjadi hal utama yang umum dilakukan para pelaku investasi bodong dalam menjalankan operasinya. Target operasi investasi bodong biasanya orang yang sedang putus asa dan yang sedamg membutuhkan dana cepat.
Investasi bodong akan merayu para korban dengan memberi janji keuntungan melimpah dalam jangka waktu yang singkat dan dengan kemungkinan buruk yang rendah. Faktanya, tidak bisa semudah itu, melakukan investasi tidak akan mudah jika ingin untung dalam waktu yang cepat.
Menjanjikan Bonus Perekrutan Anggota Baru
Hati-hati pada setiap janji manis yang keluar dari mulut para pelaku investasi bodong. Saat sedang beroperasi, investasi bodong akan menjanjikan bonus jika Anda ikut menjadi anggota baru. Tentu saja itu hanya ucapan janji manis saja, Anda tidak boleh sampai memercayainya.
Sistem dari bagan ini merupakan bagan piramida yaitu merekrut anggota dengan menambahkan transfer uang yang tidak disertai dengan produk yang jelas dan produk apa yang sedang dijual.
Selanjutnya da bagan Ponzi, yaitu seorang investor melakukan setoran uang kemudian akan mendapatkan bonus.
Itu lah ciri utama yang dilakukan oleh para pelaku investasi bodong. Semoga bermanfaat. Cermati dan waspadai perilaku ini agar Anda tidak terlibat dan agar Anda tidak menjadi korban selanjutnya.